ABSTRAKJalan raya merupakan salah satu prasarana transportasi di Indonesia yang sering digunakan untuk menunjang kegiatan perekonomian khususnya pada jalan nasional. Namun, seringkali di jalan nasional terdapat kerusakan-kerusakan pada perkerasan jalan yang membuat kenyamanan pengendara terganggu. Salah satu ruas jalan nasional tersebut adalah jalan Jatibarang-Langut yang berada di jalur Pantura Jawa Barat. Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui penyebab kerusakan perkerasan jalan tersebut yaitu survei traffic counting dan pengujian lendutan dengan alat Falling Weight Deflectometer (FWD) yang dalam perencanaan perhitungan tebal perkerasan akan dibandingkan menggunakan metode Bina Marga Revisi Juni 2017 dan AASHTO 1993. Data sekunder yang diperlukan adalah data daya dukung tanah dasar. Data primer yang diperoleh yaitu volume lalu lintas dan pengujian lendutan. Hasil perhitungan modulus tanah dasar 34,34 MPa dan modulus perkerasan 1.806,80 MPa. Sedangkan hasil perhitungan tebal perkerasan dengan CESA metode Bina Marga Revisi Juni 2017 47,42 cm dan CESA AASHTO 1993 38,74 cm.Kata kunci: Jatibarang-Langut, survei traffic counting, Falling Weight Deflectometer (FWD), Bina Marga Revisi Juni 2017, AASHTO 1993. ABSTRACTThe highway is one of the transportastion infrastructure in Indonesia which is often used to support economy activities especially on national road. However, often on the national road there are damages on pavement that makes disturbed rider’s comfort. The one of the national road segment is road Jatibarang-Langut located on the path Pantura, west Java. The testing done determine the cause of the pavement damege is survey traffic counting and deflection testing with Falling Weight Deflectometer (FWD) in planning pavement thickness calculation will be compared by using Bina Marga method Revision June 2017 and AASHTO 1993. The secondary data required is ground carrying capacity data. The primary data required os traffic volume and deflection testing. The calculation results of the basic soil modulus 34,34 MPa and pavement modulus 1.806,80 MPa. While the results of pavement thickness calculation by CESA method Bina Marga Revision June 2017 47,42 cm dand CESA AASHTO 1993 38,74 cm.Keywords: Jatibarang-Langut, survey traffic counting, Falling Weight Deflectometer (FWD), Bina Marga Revision June 2017, AASHTO 1993.
CITATION STYLE
Sumarsono, S., & Gultom, H. J. H. (2018). Perbandingan Analisa Perkerasan Metode Bina Marga Revisi Juni 2017 dan AASHTO 1993 (Studi Kasus pada Pekerjaan Rencana Preservasi Ruas Jalan Jatibarang-Langut TA 2017) (Hal. 60-71). RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil, 4(3), 60. https://doi.org/10.26760/rekaracana.v4i3.60
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.