Salah satu komplikasi yang akan muncul setelah tindakan anestesi general adalah hipotermi. Hipotermia perioperatif sering terjadi dan dapat menyebabkan beberapa komplikasi, yang berdampak buruk pada pasien. Dampak negatif hipotermi terhadap pasien, antara lain risiko perdarahan meningkat, iskemia miokardium, pemulihan pasca anestesi yang lebih lama, gangguan penyembuhan luka, serta meningkatnya risiko infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan hipotermi pada pasien pasca general anestesi di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung. Metode penelitian: Penelitian kuantitatif menggunakan desain observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dipilih menggunakan Teknik consecutive sampling sebanyak 30 responden. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 3 Mei-29 Juni 2019 dengan menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian: Analisis uji uji Chi-Square menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan Hipotermi pasca general anestesi adalah usia (p=0,003 ) , dengan IMT (p=0,021) dan lama operasi (p=0,011) dan tidak ada hubungan antara kejadian hipotermi dengan jenis kelamin (p=0,123) di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung. Kesimpulan: ada hubungan antara usia, dan lama operasi.
CITATION STYLE
Pringgayuda, F., -, P., & Putra, A. E. (2020). Faktor-Faktor Yang Behubungan Dengan Hipotermi Pada Pasien Pasca General Anestesi. Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung, 8(1), 10. https://doi.org/10.47218/jkpbl.v8i1.75
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.