Abstract: Indonesia's electricity consumption has increased every year. One way to overcome this problem is by utilizing renewable energy sources such as wind. Utilization of this energy uses wind turbines installed at locations that have met the requirements. Therefore, information on wind conditions in several layers is required by using radar products such as CAPPI, PPI, and HWIND which are processed using Rainbow 5 software and then interpreted in a daily wind speed graph. Data obtained from radar imagery of Syamsudin Noor Meteorological Station-Banjarmasin. And to determine the boundary conditions of the wind layer is determined according to the length of the turbine blades to calculate the minimum wind speed needed to drive the turbine blades. The results of this study show that wind conditions in layers of 100 to 600 meters tend to be the same, making it difficult to determine the maximum height of the wind layer and from 7 days of the observation sample, it is found that some average wind speeds per day are 4.076923 m / s, 4.777778 m / s, 4.393939 m / s, 0.75 m / s, 0.72973 m / s, 3.678571 m / s, and 1.4375 m / s, which are known to have not met the minimum wind speed requirements for wind farm (PLTB) to produce optimal energy. Abstrak: Konsumsi listrik Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Salah satu untuk mengatasi masalah tersebut dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti angin. Pemanfaatan energi ini menggunakan turbin angin yang dipasang pada lokasi yang telah memenuhi syarat. Karena itu, diperlukan informasi kondisi angin dibeberapa lapisan dengan menggunakan produk radar seperti CAPPI, PPI, dan HWIND yang diolah menggunakan perangkat lunak Rainbow 5 lalu diintrepretasikan dalam grafik kecepatan angin harian. Data diperoleh dari citra radar Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor-Banjarmasin. Dan untuk menentukan kondisi batas lapisan angin ditentukan sesuai panjang dari baling-baling turbin untuk memperhitungkan kecepatan angin minimal yang diperlukan untuk menggerakkan baling-baling turbin. Hasil penelitian ini memperlihatkan kondisi angin di lapisan 100 hingga 600 meter cenderung sama, sehingga sulit untuk menentukan ketinggian lapisan angin maksimum dan dari 7 hari sebagai sampel pengamatan didapatkan beberapa kecepatan angin rata-rata perhari antara lain 4.076923 m/s, 4.777778 m/s, 4.393939 m/s, 0,75 m/s, 0.72973 m/s, 3.678571 m/s, dan 1.4375 m/s yang diketahui belum memenuhi persyaratan kecepatan angin minimum yang diperlukan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) untuk menghasilkan energi yang optimal.
CITATION STYLE
Kurniadi, H., Yuliani, A. D., Khairunnisa, I. A., Putri, S. S., Wardoyo, E., & Nugraheni, I. R. (2019). Survei Penempatan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Di Tanah Laut Berdasarkan Citra Radar Banjarmasin. Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika Dan Aplikasinya), 4, 129. https://doi.org/10.20961/prosidingsnfa.v4i0.35920
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.