Sastra memunculkan pemaknaan kepada pembacanya, termasuk ke dalam penilaian apakah seorang perempuan menjadi sosok istri yang baik atau tidak dalam sudut pandang pengarang. Dalam hadis riwayat Bukhari dijelaskan bahwa perempuan itu mengatur dan bertanggung jawab atas urusan suaminya. Perempuan bertanggung jawab atas suami dan anak-anaknya di dalam rumah. Di dalam novel Hanum & Rangga: Faith & The City terdapat ambiguitas dari pandangan tokoh Rangga dan Hanum apakah Hanum adalah sosok istri yang baik atau bukan. Tujuan penelitian ini ingin melihat dekonstruksi tokoh perempuan dan kaitannya dengan feminisme Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan dekonstruksi. Hasil penelitian mengungkapkan berdasarkan oposisi biner, dominasi teks di dalam novel mengungkap bahwa Hanum sebagai istri bekerja tanpa izin suami, menomorduakan suami, bukan istri yang baik, bekerja demi diri sendiri, dan Rangga menghambat mimpinya. Dalam pembalikan oposisi biner dan konstruksi gagasan baru, tokoh Hanum adalah tokoh yang bekerja dengan izin suami, memprioritaskan suami, istri yang baik, bekerja demi kemaslahatan Islam, dan Rangga membantu mewujudkan mimpinya. Posisi Hanum sebagai istri juga berkaitan erat dengan feminisme Islam. Di dalam pandangan Fatima Mernissi, perempuan memiliki kesetaraan di dalam Islam dan mendapat hak untuk berkegiatan di luar urusan domestik seperti dalam kegiatan sosial dan politik atau pekerjaan. Nabi Muhammad juga adalah sosok egaliter yang mendukung istrinya.
CITATION STYLE
Nugraha, E., Darmayani, D., & Solihati, N. (2023). Dekonstruksi Tokoh Perempuan dalam Novel Hanum & Rangga: Faith & The City. Jurnal Sastra Indonesia, 12(2), 103–112. https://doi.org/10.15294/jsi.v12i2.70705
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.