Tulisan ini membahas kajian balāgah yaitu ilmu tentang retorika dan stilistika bahasa. Balāgah merupakan salah satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipergunakan untuk menafsirkan ayat-ayat al-Qur’ān. Ilmu Balāgah mencakup bayān, ma‘ānī, dan badī’ yang satu sama lain saling melengkapi sehingga ketiganya penting untuk dipelajari. Pada tulisan ini penulis fokus membahas salah satu kajian ilmu bayān yakni tasybīh khususnya pada pembagian berdasarkan wajh syibh dan keluarnya dari keumuman tasybih.Mengetahui materi ini penting terutama bagi mereka yang suka mengkaji kesusasteraan Arab dan ingin menambah wawasan dalam menafsirkan al-Qur’ān.Masalah pokok yang penulis bahas dalam tulisan ini adalah pengertian tasybīh tamṡīlī, tasybīh gair tamṡīlī, tasybīh ḍimnī, dan tasybīh maqlūb disertai penjelasan kaidah.Kesimpulan dari tulisan ini adalah bahwa tasybih dilihat dari bentuk wajh syibh dibagi menjadi tasybīh tamṡīlī dan tasybīh gair tamṡīlī. Tasybīh tamṡīlī adalah jenis tasybīh dimana wajh syibhnya berupa gambaran yang dirangkai dari keadaan beberapa hal, dan sebaliknya tasybīh gair tamṡīlī adalah jenis tasybīh dimana wajh syibhnya adalah mufrad. Adapun berdasarkan keluarnya dari keumuman tasybīh, tasybīh terbagi menjadi tasybīh maqlūb dan tasybīh ḍimnī. Tasybīh Maqlūb adalah jenis tasybīh yang posisi musyabbahnya dijadikan musyabbah bih, sedangkan tasybīh ḍimnī adalah jenis tasybīh yang keadaan musyabbah dan musyabbah bihnya tidak jelas (implisit).
CITATION STYLE
Hakim, A. (2020). Al-Tasybīh al-Tamṡīlī, al-Tasybīh Gair al-Tamṡīlī, al-Tasybīh al-Ḍimnī, dan al-Tasybīh al-Maqlūb. Shaut Al Arabiyyah, 8(2), 169. https://doi.org/10.24252/saa.v8i2.17789
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.