Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis model-model pendidikan perdamaian bagi anak dalam konteks gereja. Tulisan ini dimotivasi oleh maraknya tindakan kekerasan dalam berbagai relasi, baik dalam ranah domestik maupun publik yang ada di Indonesia, sehingga menyebabkan membudayanya kekerasan. Tulisan ini membuktikan bahwa pendidikan perdamaian adalah suatu upaya jangka panjang yang efektif yang dapat menjadi budaya tandingan bagi budaya kekerasan tersebut. Pendidikan perdamaian dapat dilaksanakan lebih maksimal apabila ditanamkan sejak dini dalam diri anak-anak dan dalam konteks gereja, karena bersama dengan gereja, anak-anak turut mengemban misi perdamaian demi terwujudnya Kerajaan Allah. Penulis juga menemukan bahwa pendidikan perdamaian perlu dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap penyadaran melalui model kontemplatif dan model problem- posing, tahap penghayatan melalui model integrasi (dengan kalender gerejawi) dan model bermain peran, serta tahap penerapan melalui model aksi-refleksi. Penelitian lanjutan yang berkaitan dengan aplikasi model-model tersebut dalam konteks gereja lokal di Indonesia sangat direkomendasikan. Kata
CITATION STYLE
Budiarti, T. (2018). Model-Model Pendidikan Perdamaian Bagi Anak Dalam Konteks Gereja. Jurnal Jaffray, 16(1), 55. https://doi.org/10.25278/jj71.v16i1.280
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.