Salah satu penyelesaian dari masalah optimasi kombinatorial yang cukup popular dalam dunia nyata adalah dengan menggunakan algoritma shuffling, seperti algoritma Brute Force dan algoritma Fisher Yates. Dari studi yang pernah dilakukan dari kedua algoritma tersebut dapat menghasilkan solusi yang optimal. Kedua algoritma dapat memberikan hasil nilai yang terbaik. Pada studi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa cepat diantara kedua algoritma tersebut mendapatkan nilai optimal dengan cara menghitung jumlah looping yang dilakukan oleh setiap algoritma setelah proses pengacakan data. Sampling data random yang sama akan tetapi jika diacak dengan cara yang berbeda akan memberikan hasil looping berbeda. Looping yang rendah akan menghasilkan nilai yang lebih capat dari looping yang tinggi. Pada penelitian ini, algoritma Brute Force memberikan hasil 24% lebih capat dari pada algoritma Fiser Yates. Prototipe dari algoritma Brute Force dan algoritma Fisher Yates untuk mendapatkan nilai maksimal di implementasikan pada Games permainan kartu 24. Permainan Kartu 24 merupakan permainan kartu yang ideal dalam menyimpan dan mengacak kartu. Penelitian ini menunjukan bahwa Algoritma Brute Force memberikan hasil looping yang lebih baik dari pada Algoritma Fisher Yates. Implementasi penelitian ini menggunakan algoritma shuffling berbasis objek dengan menggunakan bahasa pemprograman JAVA SE 8u221 dan diuji dengan menggunakan simulasi data aktual dari permainan kartu 24.
CITATION STYLE
Ndaumanu, R. I. (2020). Studi Komparatif Algoritma Fisher Yates dengan Brute Force pada Permainan Kartu 24. Jurnal Edukasi Dan Penelitian Informatika (JEPIN), 6(1), 95. https://doi.org/10.26418/jp.v6i1.35948
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.