Pendahuluan: Bendungan ASI yang disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup sering menyusu pada ibunya. Data SDKI tahun 2015 menyebutkan bahwa terdapat ibu nifas yang mengalami Bendungan ASI sebanyak 35.985 atau (15,60 %) ibu nifas. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui factor yang berpengaruh terhadap bendungan ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Merah Kabupaten Simalungun. Metode: Desain penelitian survey analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan populasi sebanyak 122 ibu nifas dan sampel sebanyak 92 responden dengan teknik accidental sampling, analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil: Diperoleh hasil penelitian bahwa seluruh variabel independen mempengaruhi bendungan ASI dengan nilai p-value < 0,05, dan berdasarkan hasil uji regresi logistik yang paling memengaruhi kejadian bendungan ASI adalah frekuensi menyusui dengan nilai sig. p = 0,000<0,25 dan nilai B (logaritma natural) terbesar yaitu 3,740. Kesimpulan: Diperoleh kesimpulan ada pengaruh frekuensi menyusui dengan kejadian bendungan ASI. Diharapkan kepada petugas puskesmas agar lebih peduli dan meningkatkan informasi manajemen laktasi dan perawatan payudara dalam mencegah kejadian bendungan ASI pada ibu nifas.
CITATION STYLE
Juliani, S., & Nurrahmaton, N. (2020). Faktor yang Memengaruhi Bendungan ASI pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Merah Kabupaten Simalungun. Jurnal Bidan Komunitas, 3(1), 16. https://doi.org/10.33085/jbk.v3i1.4078
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.