EDUKASI DAN DEMO MASAK MAKANAN TAMBAHAN UNTUK BALITA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING

  • Fanisyach S
N/ACitations
Citations of this article
54Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstrak: Angka stunting di Indonesia berada pada peringkat kelima di dunia. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022 menunjukkan angka stunting sebesar 21,6%. Angka tersebut mengalami penurunan yang tidak signifikan dari tahun sebelumnya. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran terkait pentingnya asupan gizi yang cukup selama hamil, pemberian ASI eksklusif yang tidak optimal dan pemberian makanan tambahan yang tidak tepat menjadi penyebab terjadinya stunting di Desa Randupadangan. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para ibu balita di Desa Randupadangan terkait stunting serta pentingnya asupan gizi yang memadai. Metode pengabdian ini berupa sosialisasi (edukasi) terkait pencegahan stunting dan demo masak makanan tambahan untuk balita. Pelaksanaan kegiatan pada pukul 08.00–selesai di balai Desa Randupadangan, bersamaan dengan jadwal posyandu balita. Mitra kegiatan ini adalah 40 ibu balita. Kegiatan ini berjalan dengan baik, hal ini terlihat bahwa 100% kegiatan dilakukan sesuai dengan jadwal dan rundown acara yang telah ditentukan, 100% ibu balita menghadiri serangkaian kegiatan (40 ibu balita) dan 75% hasil post-test meningkat.Abstract: The stunting rate in Indonesia is ranked fifth in the world. Based on the results of the Indonesian Nutrition Status Survey in 2022, the stunting rate was 21.6%. This rate has decreased insignificantly from the previous year. Lack of knowledge and awareness about the importance of adequate nutritional intake during pregnancy, non-optimal exclusive breastfeeding and inappropriate supplementary feeding are the causes of stunting in Randupadangan Village. The purpose of this community service is to increase awareness and knowledge of mothers of toddlers in Randupadangan Village about stunting and the importance of adequate nutritional intake. This community service method are socialization (education) about stunting prevention and cooking demonstrations of supplementary food for toddlers. The implementation of activities at 08.00 until finish at the Randupadangan Village hall, along with the toddler posyandu schedule. The partners of this activity are 40 mothers of toddlers. This activity went well, it can be seen that 100% of the activities were carried out in accordance with the predetermined schedule and event rundown, 100% of mothers of toddlers attended a series of activities (40 mothers of toddlers) and 75% of post-test results increased.

Cite

CITATION STYLE

APA

Fanisyach, S. Q. (2023). EDUKASI DAN DEMO MASAK MAKANAN TAMBAHAN UNTUK BALITA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 7(3), 2222. https://doi.org/10.31764/jmm.v7i3.14706

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free