Penerapan Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure dalam Pertunjukan Kethoprak Ringkes

  • Pramasheilla D
N/ACitations
Citations of this article
93Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kethoprak Ringkes sebagai salah satu grup kethoprak yang ada di Yogyakarta memiliki keunikan tersendiri. Banyolan para aktor sarat akan edukasi perihal seni tradisi dan keseharian masyarakat setempat. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang tidak dapat dimaknai begitu saja. Adanya semiotika dari Ferdinand De Saussure ini dapat dijadikan sebagai teori dengan tujuan menganalisis pada tataran paling sederhana. Studi ini bertujuan untuk menganalisis komponen linguistik salah satu pertunjukan Kethoprak Ringkes yang berjudul “Sampek Eng Tay (Korban Multi Krisis)”. Metode penelitian yang digunakan yakni analisis kualitatif, dimulai dengan reduksi data hingga membuat kesimpulan. Hasil yang didapat menunjukkan adanya analisa lima dialog menggunakan analisis penanda-petanda, hubungan dua kosakata dengan analisis in present-in absentia, dan lima dialog lainnya menggunakan analisis poros kombinasi dan poros seleksi. Penggunaan berbagai kosakata ini melibatkan sistem tanda dengan semiotika Saussure. Upaya pemaknaan ini bisa dilakukan dalam rangka mengedukasi khalayak umum tentang peran seni pertunjukan bagi masyarakat. Kethoprak Ringkes, as one of the kethoprak groups in Yogyakarta, has its uniqueness. The jokes of the actors are full of education about traditional arts and local people's daily life. However, some things cannot be taken for granted. The semiotics from Ferdinand De Saussure can be used as a theory to analyze it at the most superficial level. This study aims to analyze the linguistic component of the Kethoprak Ringkes performances entitled "Sampek Eng Tay (Multi Crisis Victim)". The research method used is qualitative analysis, starting with data reduction to making conclusions. The results obtained show five dialogues using analysis of signifier-signified, the relationship of two vocabulary words with analysis in present-in absentia, and the other five dialogues using combination and selection axis analysis. The use of these various vocabularies involves a sign system with Saussure's semiotics. Efforts to interpret this can be made to educate the general public about the role of performing arts in the community.

Cite

CITATION STYLE

APA

Pramasheilla, D. A. A. (2021). Penerapan Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure dalam Pertunjukan Kethoprak Ringkes. Indonesian Journal of Performing Arts Education, 1(2), 16–23. https://doi.org/10.24821/ijopaed.v1i2.5536

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free