Kerupuk rumput laut merupakan makanan yang digemari masyarakat Indonesia, karena memiliki rasa yang gurih, renyah dimulut, dan memiliki banyak dampak kesehatan bagi tubuh manusia. Kualitas kerupuk rumput laut sangat dipengaruhi pada proses pengeringan, sebagian besar pengusaha kerupuk rumput laut di Sumbawa masih menggunakan cara tradisional pada sinar matahari yang membutuhkan waktu yang lama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja mesin pengering kerupuk rumput laut menggunakan bahan bakar gas lpg akibat pengaruh temperatur dan kecepatan udara. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah laju pengeringan, kadar air, efesiensi pengeringan, dan konsumsi bahan bakar. Hasil penelitian ini setelah pengujian didapatkan yaitu, pengujian laju pengeringan yang tertinggi pada temperatur 70oC dan kecepatan 3 m/s dengan nilai 0.99 gr/menit, kadar air kerupuk rumput laut yang memenuhi SNI pada temperatur 70oC dan kecepatan 2 m/s dengan nilai kadar air 10% dan 3 m/s dengan nilai kadar air 8%, efesiensi pengeringan tertinggi pada temeratur 50oC dan temperatur 60oC pada kecepatan 1 m/s, dan konsumsi bahan bakar yang tertinggi pada pemakaian gas lpg pada temperatur 70oC dan kecepatan udara 3 m/s dengan pemakaian bahan bakar 1 kg.
CITATION STYLE
Sunandar Siregar, M., Anggara, M., Aldrin, A., & Hidayat, A. (2023). PENGARUH VARIASI TEMPERATUR DAN KECEPATAN UDARA TERHADAP KINERJA MESIN PENGERING KERUPUK RUMPUT LAUT. Jurnal Gear : Energi, Perancangan, Manufaktur & Material, 1(2), 49–56. https://doi.org/10.36761/gear.v1i2.3165
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.