Deodorant merupakan suatu produk yang dibuat dengan tujuan mengurangi juga menutupi bau badan terutama di bagian ketiak melalui kerja antimikroba terhadap organisme-organisme penyebab timbulnya bau. Aluminium merupakan zat aktif dalam deodorant yang bersifat antibakteri dan mampu mengurangi jumlah pengeluaran keringat dengan cara menyumbat pori-pori ketiak. Ambang batas untuk kadar aluminium di dalam deodorant menurut BPOM adalah 20%. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kadar garam aluminium yang terkandung pada deodorant stick yang telah beredar luas di masyarakat. Deodorant stick didestruksi menggunakan aqua regia (campuran HCl dan HNO3) pekat selama 2,5 jam. Absorbansi logam aluminium diukur menggunakan spektrofotometri serapan atom (SSA) pada panjang gelombang yang spesifik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar aluminium pada ketiga sampel secara berurutan adalah sampel A 1123,77 mg/L, sampel B 1,714 mg/L, dan sampel C 1157,13 mg/L. Sedangkan kadar persen aluminium yang diperoleh pada tiga sampel uji yaitu sampel A 2,25%, sampel B 0,003%, dan sampel C 4,63%. Ketiga sampel uji telah memenuhi standar persyaratan BPOM tentang penggunaan zat aluminium dalam deodorant, yaitu tidak lebih dari 20%
CITATION STYLE
Fajri, K., Susilawati, F., & Artanti, L. O. (2019). Analisis Kadar Garam Aluminium Pada Beberapa Merek Deodorant Stick Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy, 3(2). https://doi.org/10.21111/pharmasipha.v3i2.3400
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.