Permasalahan pada pasien post operasi adalah rasa nyeri yang dirasakan akibat luka operasi. Setelah efek anestesi hilang maka pasien akan merasakan nyeri pada area dilakukan tindakan operasi. Hal ini akan mengakibatkan pasien merasa tidak nyaman, tidak tenang, gelisah dan berbagai gangguan perasaan atau mood lainnya. Secara fisiologis, dzikir akan menghasilkan beberapa efek medis dan psikologis yaitu akan membuat seimbang kadar serotonin dan norepineprin di dalam tubuh. Hal tersebut merupakan morfin alami yang bekerja di dalam otak yang dapat membuat hati dan pikiran merasa tenang setelah dzikir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir terhadap skala nyeri pada pasien post operasi. Jenis penelitian ini adalah pra exsperiment one group pretest and posttest without control. Pengambilan sampel mempergunakan teknik convenience sampling dan uji statistik menggunakan uji paired t test. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa rerata skala nyeri sebelum perlakuan adalah 4,95 dan rerata skala nyeri sesudah diberikan terapi dzikir adalah 3,90. Sedangkan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau p kurang dari 0,05, sehingga terdapat pengaruh terapi dzikir terhadap skala nyeri pasien post operasi. Perawat diharapkan dapat mengaplikasikan terapi dzikir kepada pasien yang mengalami nyeri sebagai tindakan mandiri perawat dalam pengontrolan nyeri maupun dalam pengurangan nyeri pasien post operasi.
CITATION STYLE
Jannah, N., & Riyadi, M. E. (2021). PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP SKALA NYERI PASIEN POST OPERASI. Jurnal Pendidikan Kesehatan, 10(1), 77. https://doi.org/10.31290/jpk.v10i1.2256
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.