Ekspresi wajah atau mimik merupakan salah satu dari hasil gerak otot pada wajah. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ekspresi merupakan pengungkapan atau proses menyatakan, yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan perasaan dan lain sebagainya. Ekspresi wajah atau mimik dipengaruhi oleh saraf tujuh atau nervuse facialis. Dalam penelitian yang dilakukan paul ekman didapat sebuah standarisasi ekspresi dalam format pergerakkan yang disebut dengan Facial Action Coding System (FACS). Dalam penelitiannya paul ekman menyatakan enam ekspresi dasar yaitu bahagia, sedih, terkejut, takut, marah dan jijik. Dalam anatomy otot, bahwa setiap otot yang bergerak pasti terjadi kontraksi, dan pada saat terjadi kontraksi, otot akan mengembang atau mengelembung. Otot dibagai menjadi tiga bagian yaitu origo dan insersio sebagai ujung otot dan belly sebagai titik tengah otot, jadi setiap terjadi gerakkan maka otot bagian beli akan mengembang atau menggelembung. Teknik pengambilan data yaitu dengan merekam data dalam bentuk 3D, setiap terjadi kontraksi maka otot bagian beli akan mengelembung dan data inilah yang akan diolah dan dibandingkan. Dari pengolahan data ini akan didapat kekuatan maksimum kontraksi yang akan dipakai sebagai acuan untuk besaran pergeseran otot khususnya pada otot frontalis. Dalam deteksi pergerakkan akan menggunakan metode gray level co-occurrence matrix (GLCM), dan akan didapatkan pula besaran pergeseran otot secara maksimal. Dari hasil pengujian didapatkan nilai pergeseran pergerakkan otot sebesar 1,367 – 4,460.
CITATION STYLE
Wibowo, H., Hery Purnomo, M., & Mulyanto Yuniarno, E. (2016). DETEKSI GERAK OTOT FRONTALIS BERBASIS CITRA 3 DIMENSI MENGGUNAKAN GRAY LEVEL CO-OCCURRENCE MATRIX (GLCM). KINETIK, 1(2). https://doi.org/10.22219/kinetik.v1i2.25
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.