Community programs are sometimes lacking in implementing sustainable framework. The community is merely used as a place for issues to arise and the program to take place. Community programs at university need a sustainable framework and the design based on responsible assessments. The purpose of this paper is to explain the outcomes of the authors’ community service from 2017 to 2019 employing a community participation-based action research framework in replicating Panggung Gembira. Participants involved in this long-term community program consist of village’s leader, elders, youth, and facilitator (consisting of academics and practitioners of psychodrama). The implementation of this community program consists of the preparation stage, planning stage, implementation stage, and evaluation stage. The data collection methods used in each stage varied including observation and interviews, focus group discussions, and field notes. This paper suggests a community participation-based action research framework for long-term community programs. The advantages, drawbacks, and implications of applying this framework will be discussed in this paper.ABSTRAKTerkadang program komunitas tidak memiliki kerangka kerja berkelanjutan. Komunitas hanya dijadikan tempat munculnya isu dan lokasi program diimplementasikan. Program komunitas dari universitas perlu kerangka kerja yang berkelanjutan dan dilandasi dengan asesmen yang bertanggung jawab. Tulisan ini menguraikan hasil pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh penulis dari tahun 2017 hingga 2019 dengan kerangka kerja penelitian tindakan berbasis partisipasi masyarakat dengan mereplikasi Panggung Gembira. Partisipan yang terlibat dalam program komunitas jangka panjang ini terdiri dari kepala desa, sesepuh, pemuda dan pemudi dusun, serta fasilitator (terdiri dari akademisi dan praktisi psikodrama). Pelaksanaan program komunitas ini terdiri dari tahap persiapan, tahap perencanaan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. Penelitian tindakan berbasis partisipasi masyarakat ini dipilih karena pendekatan ini membangun hubungan yang mutual, pendekatan yang etis bagi pihak yang terlibat, serta berorientasi pada proses di mana dalam tiap tahapan pengembangan program melibatkan dan atas persetujuan masyarakat. Dengan demikian, baik peneliti atau desainer program dan masyarakat sama-sama saling belajar. Metode pengumpulan data yang digunakan di tiap tahapan beragam meliputi observasi dan wawancara, diskusi kelompok terarah, dan catatan lapangan. Tulisan ini merekomendasikan kerangka kerja penelitian tindakan berbasis partisipasi masyarakat untuk program komunitas yang sifatnya jangka panjang. Adapun keunggulan, keterbatasan, dan implikasi dari penggunaan kerangka kerja ini akan dibahas dalam tulisan ini.
CITATION STYLE
Novianty, A. (2022). PENELITIAN TINDAKAN BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT: STUDI KASUS PANGGUNG GEMBIRA. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 5(1). https://doi.org/10.24912/jbmi.v4i1.15263
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.