Limbah batang pisang merupakan salah satu biomassa terbesar di Indonesia yang memiliki kandungan lignoselulosa yang cukup tinggi yaitu selulosa 59%, lignin 10%, dan hemiselulosa 18%. Delignifikasi merupakan proses pemisahan ikatan selulosa dengan lignin dan hemiselulosa. Pada penelitian ini dilakukan proses delignifikasi limbah batang pisang dengan metode organosolv dimana pelarut yang dipakai ialah asam formiat dengan konsentrasi 60%, 70%, 80% - berat dan katalis H2O2 5%-berat pada suhu 1000C selama 120, 150, dan 180 menit. Kemudian dilakukan analisis kadar lignoselulosa dan dikarakterisasi dengan uji FTIR dan SEM. Dari hasil analisis setelah proses delignifikasi, pelarut asam formiat dapat memisahkan ikatan lignoselulosa, didapatkan yield selulosa terbaik dengan menggunakan pelarut asam formiat 70% dengan waktu 180 menit didapatkan kadar selulosa sebanyak 59,55%.
CITATION STYLE
Tami, A. (2020). PENGARUH KONSENTRASI ASAM FORMIAT DAN WAKTU REAKSI PADA PROSES DELIGNIFIKASI METODE ORGANOSOLV DARI LIMBAH BATANG PISANG (Musa Parasidiaca). Inovasi Pembangunan : Jurnal Kelitbangan, 8(02), 147. https://doi.org/10.35450/jip.v8i02.195
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.