Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan pengaruh metode pretreatment produksi gelatin, yaitu metode presto dan metode perendaman dalam larutan HCl serta kombinasi keduanya dengan perendaman dalam larutan enzim papain terhadap rendemen dan karakteristik fisika-kimia gelatin kulit sapi. Penelitian ini merupakan penelitian faktor tunggal (metode pretreatment) yang disusun dalam RALdengan 6 taraf perlakuan, yaitu presto (10 dan 20 menit) dilanjutkan dengan perendaman dalam air atau larutan papain 3%, masing-masing selama 3 jam, proses perendaman dalam larutan HCl (1 dan 2%) dilanjutkan dengan perendaman dalam larutan papain 3% selama 3 jam. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pretreatment berpengaruh terhadap rendemen gelatin, tetapi tidak untuk kadar airnya. Kombinasi presto selama 10 menit dan perendaman dalam larutan papain menghasilkan rendemen gelatin tertinggi (19,61%). Presto menghasilkan gelatin dengan viskositas tertinggi. Kadar air gelatin yang dihasilkan dari semua metode kombinasi yang dilakukan memenuhi SNI, yaitu berkisar 5,42-8,31%. Sedangkan kadar abu hanya metode presto dan kombinasi presto-perendaman dalam larutan enzim papain yang memenuhi SNI. Gelatin yang dihasilkan dari semua pretreatment mempunyai kadar protein yang lebih rendah dari gelatin komersial. Warna gelatin yang dihasilkan dari semua metode pretreatment adalah kuning cerah.
CITATION STYLE
Yuliani, Y., Putra, S. F. S., & Emmawati, A. (2024). Komparasi metode presto dan perendaman dalam larutan asam klorida serta kombinasinya dengan papain sebagai pretreatment produksi gelatin kulit sapi. Journal of Tropical AgriFood, 5(2), 112. https://doi.org/10.35941/jtaf.5.2.2023.10942.112-118
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.