Penelitian dilaksanakan di Kebun Tandun, Kabupaten Kampar, Riau pada bulan Januari hingga Mei 2022. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengelolaan tajuk dan produksi kelapa sawit. Pengamatan yang dilakukan meliputi sistem penunasan, kriteria dan prosedur penunasan, teknik penunasan, jumlah pelepah, pengukuran tajuk, dan ILD. Sistem penunasan yang digunakan adalah sistem korektif untuk tanaman remaja sampai tua dan sistem periodik untuk tanaman muda. Penerapan teknik songgo sesuai SOP memiliki persentase diatas 65%. Jumlah pelepah dipertahankan berdasarkan SOP berada diatas 50%. Jumlah pelepah yang baik dipertahankan pada tanaman umur 4-7,8-13 dan diatas 13 tahun adalah 56-64, 48-56, dan 40-48 untuk seluruh varietas tetapi varietas Sriwijaya umur diatas 13 tahun dapat menggunakan jumlah pelepah dipertahankan 32-40. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis Uji t-student. Blok J20A tanpa kondisi under pruning memiliki produksi yang lebih baik dibanding blok J24A yang mengalami kondisi under pruning mencapai 7.5%. Blok K18 dengan kondisi over pruning 25% memiliki produksi lebih baik dibanding Blok K24 dan K26 yang memiliki kondisi over pruning 37.51% dan 30.91%. Pemangkasan pada TM umur diatas 13 tahun tidak terlalu berpengaruh terhadap produktivitas. Varietas yang berbeda memiliki nilai ILD yang berbeda. Produksi tertinggi didapat pada nilai ILD 6.45 dengan umur tanaman 8-13 tahun. Kata kunci: ILD, jumlah pelepah, penunasan, songgo
CITATION STYLE
Sandi, Y. I., Sopandie, D., & Suwarto. (2023). Hubungan antara Pengelolaan Tajuk dan Produksi Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Tandun Kabupaten Kampar, Riau. Buletin Agrohorti, 11(3), 379–389. https://doi.org/10.29244/agrob.v11i3.48825
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.