Daging sapi merupakan pangan penting dalam budaya dan tradisi makanan di Indonesia, walaupun konsumsi daging sapi relative lebih rendah dibandingkan dengan konsumsi ikan ataupun ayam broiler[5]. Bahan olahan makanan dari daging sapi haruslah dipilih yang berkualitas baik. Kualitas daging sapi bergantung dengan tingkat kesegaran daging sapi tersebut. Tingkat kesegaran daging sapi ditentukan dari warna, tekstur, rasa dan aroma. Penelitian ini merancang suatu sistem untuk menentukan tingkat kesegaran daging sapi dengan menggunakan neural network. Sistem ini memanfaatkan electronic nose dengan menggunakan sensor gas dengan jenis MQ-136 dan MQ-137. Data sensor diproses ke mikrokontroler dan mikrokontoler mengirimkan data sensor ke PC yang telah terprogram neural network. Hasil percobaan menunjukkan tingkat keberhasilan 70% dari 3 kali pengujian daging sapi segar dan tingkat keberhasilan terbaik 100% dari 3 kali pengujian daging busuk. Pada sistem ini diharapkan dapat menggantikan indra penciuman manusia dan membantu manusia untuk mendapatkan daging sapi yang segar dan layak konsumsi.
CITATION STYLE
Rahmawati, L., Achmad Maulana Hakimuddin, & Izzatul Umami. (2020). Implementasi Sensor Gas MQ-136 Dan MQ-137 Untuk Mendeteksi Kesegaran Daging Sapi Menggunakan Metode Neural Network. Jurnal Intake : Jurnal Penelitian Ilmu Teknik Dan Terapan, 12(1), 20–30. https://doi.org/10.48056/jintake.v12i1.138
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.