Pendahuluan: Keluarga mempunyai peranan penting dalam menuntaskan kejadian stunting diantaranya ialah pemenuhan gizi balita dari janin dalam kandungan sampai berusia dua tahun. Namun, keluarga masih dipengaruhi oleh budaya setempat sehingga pemenuhan gizi balita tidak maksimal. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran kejadian stunting di Kabupaen Sumba Timur.Metode: Desain penelitian menggunakan metode cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu-ibu yang memiliki anak usia 12 -59 bulan di Kabupaten Sumba Timur. Besar sampel adalah 150 ibu dengan menggunakan teknik pengambilan Nonprobability sampling di Puskesmas Kataka berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian terdiri dari data demografi, faktor tehnologi, dukungan keluarga dan sosial, nilai budaya keluarga, gaya hidup keluarga, ekonomi, dan pendidikan. Analisis data menggunakan data frekuensi.Hasil: sebagian besar responden masih kurang terpapar dan memanfaatkan faktor teknologi (44%), dukungan keluarga dan sosial (40 %), nilai budaya keluarga negatif (71 %), gaya hidup keluarga yang negatif (70 %), faktor ekonomi rendah (70%) dan pendidikan responden tamat SMP (33 %), yang mengalami stunting (57 %).Kesimpulan: faktor nilai budaya yang negatif dan gaya hidup yang negatif sangat berpengaruh terhadap kejadian stunting di Kabuaten Sumba Timur.KATA KUNCI stunting, budaya keluaga, transcultural nursing.
CITATION STYLE
Sukartini, T., Rahmawati, P. D., & Mone, M. (2020). GAMBARAN KEJADIAN STUNTING DI KABUPATEN SUMBA TIMUR. Critical Medical and Surgical Nursing Journal, 9(1), 1. https://doi.org/10.20473/cmsnj.v9i1.17888
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.