Pendidikan Islam dewasa ini ditengarai banyak pihakmasih bersifat parsial, karena belum diarahkan kepadapembentukan insan kamil. Perhatian yang kurang terhadapkeseimbangan antara aspek spiritual dan intelektual menyebab-kan produk pendidikan saat ini belum bisa dianggap sebagaimanusia yang seutuhnya melainkan manusia yang individualis,materialis, dan pragmatis. Di samping itu sistem PendidikanIslam sering kali berjalan apa adanya, alami, dan tradisional,karena dilakukan tanpa perencanaan konsep yang matang.Akibatnya, mutu Pendidikan Islam kurang menggembirakan.Artikel ini mencoba untuk memaparkan konsep Pendidik-an Islam menurut dua orang pemikir Pendidikan Islam yaitu BuyaHamka dan Moh. Natsir. Mereka mempunyai latar belakang yangberbeda meskipun hidup di zaman yang sama. Persamaan danperbedaan konsep pendidikan menurut Buya Hamka dan Moh.Natsir, serta kontribusi pemikirannya bagi dunia Pendidikan Islamdi Indonesia saat ini sangat menarik untuk dicermati
CITATION STYLE
Nashir, A. (2008). Buya Hamka dan Mohammad Natsir tentang Pendidikan Islam. At-Ta’dib, 3(1). https://doi.org/10.21111/at-tadib.v3i1.494
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.