KUALITAS PELAYANAN PROGRAM POSYANDU JIWA TERHADAP PASIEN ODGJ (ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA) DI DESA MOJOTAMPING KABUPATEN MOJOKERTO

  • Adiwinoto D
  • Oktariyanda T
N/ACitations
Citations of this article
40Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pemasungan identik dengan permasalahan yang terkait dengan penyakit gangguan jiwa. Di wilayah Jawa Timur sendiri khususnya pada Kabupaten Mojokerto dengan adanya pandemi saat ini terjadi peningkatan sebesar 31,1% kasus baru, dan apabila kasus gangguan jiwa tersebut tidak segera ditangani maka akan berdampak pada tingkat kesulitan sembuh terhadap pasien gangguan jiwa. Program Posyandu Jiwa, yang dilaksanakan oleh Kabupaten Mojokerto sebagai langkah awal dalam pengurangan kasus gangguan jiwa yang ada. Desa Mojotamping sebagai desa yang memiliki pasien terbanyak di Kabupaten Mojokerto perlu menjamin kualitas pelayanan Posyandu Jiwa supaya dapat menurunkan angka kematian gangguan jiwa akibat bunuh diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengukur kualitas pelayanan Posyandu Jiwa terhadap pasien gangguan jiwa di Desa Mojotamping. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini menggunakan teori kualitas pelayanan Vincent Gesperzs yaitu ketepatan waktu pelayanan, akurasi, kesopanan dan keramahan, tanggung jawab dalam keluhan, sedikit banyaknya petugas yang melayani, berkaitan dengan lokasi, dan berhubungan dengan kondisi lingkungan. Melalui hasil penelitian yang telah dilaksanakan kualitas pelayanan program Posyandu Jiwa terhadap Pasien ODGJ di Desa Mojotamping Kabupaten Mojokerto dapat dikatakan cukup bagus, hanya saja sedikit kurang dari segi lokasi, ruang tunggu dan ruang proses perawatan yang terbilang cukup sempit dan kebersihan yang kurang karena kondisi lingkungan yang rata – rata berdebu.  Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, ODGJ, Posyandu Jiwa   Shackling is synonymous with problems related to mental disorders. In the East Java region itself, especially in Mojokerto Regency, with the current pandemic there has been an increase of 31.1% new cases, and if these mental disorders cases are not treated immediately it will have an impact on the level of difficulty recovering for mental patients. The Posyandu Jiwa program, which is implemented by Mojokerto Regency as a first step in reducing existing mental disorders cases. Mojotamping Village as the village with the most patients in Mojokerto Regency needs to ensure the quality of Posyandu Jiwa services so that it can reduce the death rate for mental disorders due to suicide. The purpose of this study was to describe and measure the quality of Posyandu mental services for mental patients in Mojotamping Village. Researchers used descriptive research using a qualitative approach. The focus of this study uses Vincent Gesperzs' service quality theory, namely service timeliness, accuracy, politeness and friendliness, responsibility in complaints, more or less officers serving, location-related, and environmental conditions. Through the results of research that has been carried out, the quality of the Posyandu Jiwa program for ODGJ patients in Mojotamping Village, Mojokerto Regency can be said to be quite good, it's just a little less in terms of location, waiting room and room for the treatment process which are quite narrow and lack of cleanliness due to environmental conditions. average dusty. Keywords : Quality of Service, Mental Disorders, Mental Posyandu

Cite

CITATION STYLE

APA

Adiwinoto, D. S., & Oktariyanda, T. A. (2021). KUALITAS PELAYANAN PROGRAM POSYANDU JIWA TERHADAP PASIEN ODGJ (ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA) DI DESA MOJOTAMPING KABUPATEN MOJOKERTO. Publika, 53–68. https://doi.org/10.26740/publika.v9n2.p53-68

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free