GLOBALISASI DAN KASTRASI KEARIFAN LOKAL SAGU MASYARAKAT PAPUA SELATAN

  • Bala K
N/ACitations
Citations of this article
21Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana dampak globalisasi dalam bentuk kastrasi terhadapmakanan pokok sagu sebagai kearifan lokal masyarakat Papua Selatan. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan 5 informan. Hasil pengolahan data, dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, menunjukkan bahwa globalisasi memberikan dampak terhadap kearifan lokal masyarakat Papua Selatan yakni kastrasi atau pengebirian minat dan kebiasaan masyarakat terhadap sagu sebagai makanan pokok. Sagu merupakan salah satu makanan pokok dan komoditas masyarakat Papua Selatan sejak ratusan tahun yang lalu. Tepung sagu yang diolah telah banyak dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat Papua Selatan terutama masyarakat pesisir dan daratan rendah. Temuan ini mau menjelaskan bahwa masyarakat Papua Selatan saat ini tidak lagi meminati sagu sebagai dampak dari globalisasi. Globalisasi memaksa masyarakat Papua Selatan untuk beralih dari sagu ke produk makanan lainnnya. Hal ini tentu saja perlahan-lahan memaksa masyarakat untuk tidak lagi memproduksi sagu walaupun sagu memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Dampak ini sekaligus menjadi ancaman bagi kearifan lokal sagu.

Cite

CITATION STYLE

APA

Bala, K. B. (2023). GLOBALISASI DAN KASTRASI KEARIFAN LOKAL SAGU MASYARAKAT PAPUA SELATAN. Jurnal Masalah Pastoral, 11(2), 147–157. https://doi.org/10.60011/jumpa.v11i2.140

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free