Banyak negara di dunia mengalami permasalahan gizi ganda yaitu stunting, wasting dan overweight pada anak balita, dan Indonesia termasuk salah satunya. Dalam gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) telah dijelaskan bahwa untuk menanggulangi masalah kurang gizi diperlukan intervensi yang spesifik dan sensitif. Intervensi spesifik dilakukan oleh sektor kesehatan seperti penyediaan vitamin, makanan tambahan, dan lainnya sedangkan intervensi sensitif dilakukan oleh sektor non kesehatan seperti penyediaan sarana air bersih, ketahanan pangan, jaminan kesehatan, pengentasan kemiskinan dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat capaian indicator spesifik dan sensitif pada 1000 HPK di Kecamatan Tegallalang. Rancangan penelitian yang ini adalah penelitian deskriptif dengan survey rumah tangga dengan pendekatan cross-sectional pada 30 cluster. Dari setiap block sensus yang terpilih akan dipilih sebanyak 5 sampel anak berusia 0-1 tahun dan 5 anak berusia 1-2 tahun dengan cara simple random dengan total sampel 300 responden. Dalam penerapan 1000 hari pertama kehidupan, khususnya dalam tingkat capaian intervensi spesifik terdapat ibu hamil yang terekspose asap rokok atau perokok pasif sebesar 41%. Ibu yang menyususi balitanya secara eksklusif sebesar 44%. Pada tingkat capaian indikator sensitif khususnya penyediaan air bersih dan sanitasi dalam penerapan 1000 hari pertama kehidupan didapatkan yang mengakses air bersih berupa sumber air PDAM atau kemasan hanya 20%. Perlunya penelitian lebih lanjut dengan menambah atau memperluas variabel lainnya serta mengembangkan metode penelitian.
CITATION STYLE
Pradnyawati, L. G., Juwita, D. A. P. R., & Prabandari, A. A. S. M. (2023). Gambaran Tingkat Capaian Indikator Spesifik dan Sensitif 1000 HPK pada Balita 0-2 Tahun di Kecamatan Tegallalang. Jurnal Genta Kebidanan, 12(2), 70–76. https://doi.org/10.36049/jgk.v12i2.113
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.