Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan peraturan tentang pemberlakuan wajib Standar Nasional Indonesia (SNI) pada mainan anak, tetapi sebagian besar pengrajin boneka yang merupakan Usaha Kecil Menengah (UKM) belum siap.Tujuan penelitian ini adalah: 1) menganalisis kinerja boneka pengrajin di Kota Bekasi dalam penerapan SNI mainan anak, 2) menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja pengrajin boneka di Kota Bekasi dalam penerapan SNI mainan anak. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Desember 2015 di Kota Bekasi. Populasi penelitian ini adalah 46 pengrajin inti. Pengumpulan data dilakukan dengan cara sensus terhadap seluruh populasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji korelasirank Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kinerja pengrajin boneka dalam penerapan SNI mainan anak tergolong kategori tinggi. Hasil analisis korelasi rank Spearman menunjukkan bahwa faktor karakteristik yang berkorelasi dengan kinerja adalah pendidikan formal, pengalaman bisnis, kemampuan memenuhi permintaan pasar dan investasi usaha. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa faktor motivasi yang berkorelasi dengan kinerja adalah kebutuhan kekuasaan. Sedangkan faktor eksternal yang berkorelasi dengan kinerja adalah tingkat ketersediaan informasi dan pemberdayaan pengrajin melalui pelatihan. Tidak satu pun dari faktor atribut inovasi yang berkorelasi dengan kinerja.
CITATION STYLE
Prihatiningrum, T., Muljono, P., & Sadono, D. (2016). Kinerja Pengrajin Boneka di Kota Bekasi, Jawa Barat dalam Penerapan Standar Nasional Indonesia Mainan Anak. Jurnal Penyuluhan, 12(2), 198. https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v12i2.12349
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.