Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh storytelling terhadap karakter sopan santun anak usia 5-6 tahun. Artikel ini menggunakan metode kuantitaif dalam bentuk Quasy Eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak di Taman Kanak-Kanak Kemala Bhayangkari 03 Alai Kota Padang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang anak yaitu 10 orang anak di kelas B4 sebagai kelas eksperimen dan 10 orang anak di kelas B5 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk menilai karakter sopan santun anak. Aspek yang dinilai yaitu menghormati, menghargai, dan berakhlak mulia menggunakan tes dengan enam butir pernyataan. Berdasarkan hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa data pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen. Secara keseluruhan terjadi peningkatan skor pada kedua kelas. Rata-rata skor hasil pre-test dan post-test kelas eksperimen adalah 12,6 dan 18,7. Sementara rata-rata skor hasil pre-test dan post-test kelas kontrol adalah 12,4 dan 16,4. Dengan selisih nilai rata-rata kelas eksperimen adalag 6,1 dan kelas kontrol adalah 4,0. Hasil uji hipotesisi diketahui nilai Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,027 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan storytelling berpengaruh terhadap karakter sopan santun anak di Taman Kanak-Kanak Kemala Bhayangkari 03 Alai Kota Padang.
CITATION STYLE
Rahma Putri, S., & Eliza, D. (2023). Pengaruh Storytelling terhadap Karakter Sopan Santun Anak Usia 5-6 Tahun. Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 651–665. https://doi.org/10.37985/murhum.v4i2.354
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.