Dalam sebuah keluarga anak-anak dibentuk secara moral dan spiritual melalui Pendidikan Agama Kristen. Orangtua memiliki peran utama dalam Pendidikan Agama Kristen bagi anak-anak mereka. Namun dalam pengamatan penulis bahwa orang tua penyandang disabilitas intelektual tidak mungkin dapat memenuhi tugasnya sebagai pembimbing Pendidikan Agama Kristen dalam keluarga oleh karena keterbatasannya. Pendidikan Agama Kristen bagi anak-anak yang terlahir dari orang tua penyandang disabilitas intelektual ini tidak mungkin diabaikan. Dalam penelitian ini bertujuan menggali pandangan Martin Luther tentang bagaimana peranan penyelenggara pendidikan agama Kristen itu dapat dilaksanakan bagi anak-anak yang orang tuanya sebagai penyandang disabilitas intelektual. Penggunaan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan terhadap sumber-sumber primer dan sekunder dipilih dan memperoleh hasil bahwa Pendidikan Agama Kristen sangat penting bagi anak yang memiliki orang tua penyandang disabilitas intelektual. Dengan demikian anak-anak yang memiliki orang tua penyandang disabilitas intelektual ini dapat merasakan berita sukacita serta membawa mereka kepada pertumbuhan iman akan kasih Kristus yang menyelamatkan.
CITATION STYLE
Hidayat, U. F., & Butarbutar, I. (2022). Pendidikan Agama Kristen Menurut Martin Luther Bagi Anak yang Memiliki Orang Tua Penyandang Disabilitas Intelektual. Jurnal Shanan, 6(2), 259–278. https://doi.org/10.33541/shanan.v6i2.3690
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.