Setiap bentuk investasi memiliki risiko yang dapat menyebabkan kerugian bagi investor. Semakin tinggi hasil yang diharapkan dari investasi tersebut, maka semakin tinggi juga tingkat risikonya. Dengan demikian, investor perlu mengetahui besar risiko yang akan dihadapinya, sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan agar bisa mengantisipasi risiko tersebut. Metode yang dapat digunakan untuk mengukur risiko adalah value at risk (VaR). Extreme value theory (EVT) merupakan metode yang digunakan untuk mengukur risiko pada data runtun waktu yang memiliki distribusi ekor gemuk. Distribusi ekor gemuk memiliki kecenderungan lebih besar terjadinya kejadian ekstrem dibandingkan dengan distribusi normal. Umumnya, hal ini ditandai oleh nilai kurtosis yang positif. Salah satu metode EVT adalah block maxima yang mengikuti distribusi GEV (generalized extreme value). Perhitungan VaR yang akurat pada data runtun waktu finansial dapat menggunakan VaR dengan metode block maxima-GEV. Penelitian ini menggunakan data harga saham penutupan harian pada indeks LQ45 periode 1 Januari sampai 31 Desember 2018. Saham yang digunakan untuk pembentukan portofolio ada lima yaitu PTBA, ANTM, PGAS, BBCA, dan ICBP, yang mana saham-saham tersebut dipilih berdasarkan nilai mean return tertinggi. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh nilai VaR dengan metode block maxima-GEV dengan tingkat kesalahan 5% adalah sebesar 2,555% dari total nilai investasinya. Misalnya, jika investor berinvestasi sebesar Rp100.000.000,00,- maka investor tersebut mempunyai risiko sebesar Rp2.555.000,00. Kata Kunci : investasi, VaR, extreme value theory, heavy tail
CITATION STYLE
Hendra Perdana, N. A., Setyo Wira Rizki,. (2020). ANALISIS RISIKO PORTOFOLIO LQ45 MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE AT RISK BLOCK MAXIMA-GENERALIZED EXTREME VALUE. Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika Dan Terapannya, 9(2). https://doi.org/10.26418/bbimst.v9i2.39914
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.