Diabetes Militus (DM) merupakan penyakit degeneratif dan bersifat tidak menular. Semakin lama pasien terdiagnosa DM maka semakin banyak komplikasi yang mempengaruhi kualitas hidup, seperti neuropati, nefropati, luka gangrene dan lainnya. Tujuan dari penelitan ini adalah mengetahui hubungan lama terdiagnosa DM dengan kualitas hidup. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Alat yang digunakan adalah kuesioner kualitas hidup yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO) QOL- BREF. WHOQOL-BREF berisikan 26 pertanyaan dengan 4 faktor domain atau dimensi serta data lama terdiagnosa DM. Teknik pengambilan sampel dengan stratified random sampling dengan metode pengambilan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di RSUD Pasar Rebo dengan jumlah sampel sebanyak 42 responden. Jumlah responden terdiagnosa DM 1-5 tahun didominasi kualitas hidup tidak baik sebanyak 15 responden (5.7%), rentang 6-10 tahun memiliki kategori baik dan tidak baik dengan frekuansi yang sama yaitu 2 responden (4.8%). Rentang lebih dari 10 tahun didominasi kategori baik yaitu 7 responden (16.7%) dengan nilai p adalah 0.293. Kesimpulan tidak adanya hubungan bermakna antara lama terdiagnosa DM dengan kualitas hidup. Makin lama terdiagnosa DM maka maka kualitas hidup pasien semakin baik.
CITATION STYLE
Agustina, D., Dessy, D., & Arfika, N. (2022). HUBUNGAN KUALITAS HIDUP DENGAN LAMA TERDIAGNOSA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLIKLINIK RSUD PASAR REBO. NURSE: Journal of Nursing and Health Science, 1(1), 22–33. https://doi.org/10.15408/nurse.v1i1.25250
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.