Pemangkasan (defoliasi) daun pada tanaman jagung terutama daun yang tidak produktif dianggap dapat meningkatkan hasil pada tanaman jagung karena mengurangi persaingan penggunaan hasil fotosintesis pada tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh posisi dan waktu pemangkasan daun terhadap hasil tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Kuningan Jawa Barat dari Bulan Juni sampai September 2018. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri atas 10 perlakuan yaitu kontrol (tanpa pemangkasan), pemangkasan tiga daun atas umur 50 hari setelah tanam (HST), pemangkasan satu daun atas dan dua daun bawah umur 50 HST, pemangkasan tiga daun bawah umur 50 HST, pemangkasan tiga daun atas umur 55 HST, pemangkasan satu daun atas dan dua daun bawah umur 55 HST, pemangkasan tiga daun bawah umur 55 HST, pemangkasan tiga daun atas umur 60 HST, pemangkasan satu daun atas dan dua daun bawah umur 60 HST, dan pemangkasan tiga daun bawah umur 60 HST. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang tongkol, diameter tongkol, bobot tongkol, serta bobot tongkol per tanaman dan per petak tertinggi diperoleh pada perlakuan pemangkasan tiga daun bagian bawah pada umur 50 HST. Daun bawah seringkali ternaungi sehingga tidak aktif berfotosintesis sehingga menjadi organ sink dan berkompetisi dengan tongkol dalam memperoleh hasil fotosintesis.
CITATION STYLE
Yulianto, D., Saleh, I., & Dukat. (2019). RESPON HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays) TERHADAP POSISI DAN WAKTU PEMANGKASAN DAUN. Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture), 3(2), 155–164. https://doi.org/10.35760/jpp.2019.v3i2.2333
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.