Retinopati diabetika merupakan komplikasi mikrovaskuler Diabetes Melitus (DM) ditimbulkan oleh pembuluh darah yang rusak dan bisa mengakibatkan kebutaan. Faktor yang paling sering menyebabkan Retinopati adalah buruknya kontrol glikemik. Pemeriksaan HbA1C adalah salah satu indikator untuk mengidentifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara HbA1C dengan tingkat keparahan retinopati diabetika pada pasien DM di Klinik Mata Nusantara Jakarta periode April-Juni 2021. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan data sekunder pada rekam medis pasien positif DM, pasien dengan diagnosa retinopati diabetik. Dengan jumlah sampel 40 pasien yang melakukan pemeriksaan HbA1C di Klinik Mata Nusantara.Cara pengambilan data dianalisis menggunakan uji Spearman. Kadar HbA1C buruk 8% sebanyak 5 orang 12,5% yang mengalami Non-Proliferative Diabetic Retinopthy (NPDR) dan 17 orang 42,5% yang mengalami Proliferative Diabetic Retinopthy (PDR). Kadar HbA1C dengan tingkat keparahan retinopati diabetika pada pasien DM memiliki korelasi yang tinggi yaitu 0,61-0,80 dengan korelasi koefisien 0,690. Dari Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara HbA1C dengan tingkat keparahan retinopati diabetika pada pasien DM di Klinik Mata Nusantara Jakarta, yang secara klinis data pasien DM yang menderita penyakit komplikasi retinopati diabetik mempunyai kadar HbA1C yang buruk.
CITATION STYLE
Chandra, P., Budi Rahayu, S. R., & MS, E. M. (2022). HUBUNGAN ANTARA HbA1C DENGAN TINGKAT KEPARAHAN RETINOPATI DIABETIKA PADA PASIEN DM DI KLINIK MATA NUSANTARA JAKARTA. Jurnal Sains Kesehatan, 28(2), 44–51. https://doi.org/10.37638/jsk.28.2.44-51
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.