Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas mekanisme transmisi kebijakan moneter dengan melihat jumlah tenggat waktu yang dibutuhkan mencapai sasaran akhir inflasi dengan menggunakan jalur harga aset dan ekspektasi inflasi. Selain itu, penelitian ini bertujuan mengetahui jalur manakah yang paling efektif dalam mewujudkan sasaran akhir inflasi. Penelitian ini menggunakan regresi model Structural Vector Autoregression (SVAR) dalam mengestimasi pengaruh mekanisme transmisi kebijakan moneter terhadap inflasi melalui jalur harga aset dan jalur ekspektasi inflasi dan juga melihat jumlah tenggat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran akhir inflasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dengan rentan waktu kuartalan dari tahun 2010 sampai dengan 2021. Data sekunder yang digunakan bersumber dari laporan tahunan yang dipublikasi resmi dari situs Bank Indonesia, Biro Pusat Statistik dan Kementerian Investasi/BKPM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui jalur harga aset memerlukan tenggat waktu 6 (enam) kuartal dalam mencapai sasaran akhir inflasi. Sedangkan efektivitas mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui jalur ekspektasi inflasi memerlukan tenggat waktu 4 (empat) kuartal dalam mencapai sasaran akhir inflasi. Hasil penelitian juga menunjukan jalur ekspektasi inflasi lebih efektif dibandingkan dengan jalur harga aset dalam mewujudkan sasaran akhir inflasi.
CITATION STYLE
Balqish, R. P., Tanjung, A. A., & Lubis, I. (2022). Analisis Transmisi Kebijakan Moneter Melalui Jalur Harga Aset dan Ekspektasi Inflasi di Indonesia. Matriks Jurnal Sosial Dan Sains, 4(1), 1–20. https://doi.org/10.59784/matriks.v4i1.127
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.