Kain ikat celup atau jumputan merupakan karya seni sebagai hasil kreatifitas sederhana dalam membentuk corak dan motif hias pada bidang kain akibat perintang dalam proses pewarnaan. Motif-motif dibentuk dengan jahitan atau ikatan tali maupun benang pada kain dengan pola-pola yang diinginkan. Sebagai salah satu hasil kerajinan tradisi masyarakat Indonesia, ikat celup dibuat sebagai bahan untuk diolah menjadi benda-benda fungsi maupun benda hias dengan keindahan visual yang memiliki konsep artistik dengan kandungan makna kreatifitas penggarapnya. Pewarnaan ikat celup menggunakan teknik dan medium yang sama dengan pembuatan kerajinan batik, berupa bahan pewarna sintetis maupun pewarna yang berasal dari alam. Di tengah trend dan perkembangan teknik pembuatan dan pewarnaan pada kain seperti batik dan ecoprint membuat eksistensi kain ikat celup bisa hilang. Dalam upaya melestarikan dan mengenalkan aset budaya ini, ikat celup dikenalkan melalui peserta didik, salah satunya dimasukkan sebagai materi dalam mata pelajaran keterampilan serta dijadikan program dalam kegiatan pengembangan diri siswa. Guna mendukung program tersebut dilakukan edukasi dan pelatihan pembuatan kain ikat celup bagi siswa Sekolah Menengah Atas yaitu MAN 3 Padangpanjang melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Dalam semua tahapan siswa dapat melakukan dan merasakan proses yang menarik dalam menghasilkan produk, mulai dari desain sampai pada tahap pewarnaan. Melalui kegiatan ini diharapkan tujuan pemerintah dapat terealisasi dan materi kurikulum dapat tercapai.
CITATION STYLE
Ferawati, F., Trisnawati, D., Zam, R., & Hendra, H. (2023). Edukasi Melalui Workshop Pembuatan Kain Ikat Celup bagi Siswa MAN 3 Padangpanjang. Jurnal Abdidas, 4(3), 238–249. https://doi.org/10.31004/abdidas.v4i3.798
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.