PELATIHAN DETEKSI DINI GIZI BURUK PADA BALITA MENGGUNAKAN PITA LINGKAR LENGAN ATAS UNTUK KADER POSYANDU

  • Lisnawati N
  • Rizkika A
N/ACitations
Citations of this article
41Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstrak: Masalah gizi menjadi prioritas yang masuk dalam Sustainable Development Goals (SDG’s). Kelompok yang sangat rentan mengalami kekurangan gizi adalah balita yang seringkali ditemukan mengalami gizi buruk, namun orang tua kurang menyadari. Kader Posyandu adalah stakeholder yang dapat membangun kepercayaan di masyarakat yang perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Dalam rangka pencegahan dan penanggulangan gizi buruk maka dilakukan pelatihan deteksi dini gizi buruk dengan pita lingkar lengan atas (Lila) untuk kader posyandu. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan kader sehingga dapat ikut serta dalam upaya penurunan gizi buruk. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan paparan materi dan simulasi cara deteksi dini gizi buruk. Kegiatan pelatihan ini dilakukan di ruang pertemuan Balai Desa Sumowono dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang. Kegiatan pelatihan disambut dengan antusias dan dapat meningkatkan keterampilan kader. Sebelum dilakukan pelatihan, sebagian besar kader belum dapat melakukan pengukuran lingkar lengan atas balita dengan benar. Berdasarkan kegiatan pengabdian masyarakat ini setelah dilakukan pelatihan, sebanyak 90% kader sudah bisa mengukur lingkar lengan atas balita dan menginterpretasikannya secara benar.Abstract: Nutrition is one of the priority issues included in the points of the Sustainable Development Goals (SDG's). The group that is most vulnerable to malnutrition is the toddler. Toddlers are often found to be suffering from malnutrition which sometimes their parents are not aware. Posyandu cadres become one of the stakeholders who can build trust in the community and need to be equipped with adequate knowledge and skills. In the context of preventing and overcoming malnutrition, training on early detection of malnutrition on upper arm circumference ribbons for posyandu cadres is carried out. This community service activity aims to improve the expertise and skills of cadres so that they can participate in reducing cases of malnutrition. The implementation of this activity was carried out by providing exposure to material related to malnutrition, and simulating together how to detect early with upper arm circumference ribbons. This training activity was conducted in the Sumowono Village Hall meeting room. Participants who took part in the training activities were posyandu cadres in the working area of the Sumowono Health Center as many as 20 people. The training activities went well and were greeted enthusiastically by the participants. Before training, most of the cadres had not been able to measure the upper arm circumference of toddlers correctly. Based on this community service activity, after the training, as many as 90% of the cadres were able to measure the upper arm circumference of toddlers and interpret it correctly.

Cite

CITATION STYLE

APA

Lisnawati, N., & Rizkika, A. (2023). PELATIHAN DETEKSI DINI GIZI BURUK PADA BALITA MENGGUNAKAN PITA LINGKAR LENGAN ATAS UNTUK KADER POSYANDU. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 7(2), 1400. https://doi.org/10.31764/jmm.v7i2.13620

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free