Terumbu karang hidup di perairan tropis yang sensitif akan perubahan lingkungan terutama suhu, salinitas, sedimentasi dan eutrofikasi. Selat Pagai, Mentawai terletak di Samudera Hindia antara Pulau Pagai Utara dan Pagai Selatan. Selat Pagai terletak di jalur tumbukan antar lempeng (Eurasia dan Indo-Australia) dengan aktifitas tektonik yang tinggi. Rangkaian peristiwa Tsunami Mentawai menyebabkan sebagian besar perairan di Kepulauan Mentawai rusak terutama terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena Coral Bleaching dan dampak Tsunami terhadap terumbu karang di sekitar Selat Pagai. Metode yang digunakan adalah Line Intercept Transect (LIT). Penelitian dilakukan pada April 2016 di sekitar Pulau Sijao-jao, Pulau Siruso dan Tunang Bulag. Pengamatan mencakup parameter arus, lingkungan perairan, persen tutupan karang hidup dan karang mati, alga, abiotik dan biota lain. Hasil pengukuran menunjukkan kecepatan arus 0,2 – 0,48 m/det. Beberapa parameter melebihi atau di bawah ambang batas, yaitu suhu, TDS dan salinitas. Parameter seperti pH dan kecerahan masih memenuhi ambang batas. Sijao-jao memiliki persen tutupan karang rata-rata yaitu 20,17% (buruk) dan IM 0,767; Siruso dengan tutupan karang 30,45% (sedang) dan IM 0,544; sedangkan Tunang Bulag memiliki tutupan karang 25,08% (sedang) dan IM 0,451. Acropora sp. merupakan terumbu karang yang paling rentan terhadap bleaching.
CITATION STYLE
Mutmainah, H., & Clara, R. S. (2017). Analisa Sebaran Tutupan dan Indeks Mortalitas Terumbu Karang di Perairan Sekitar Selat Pagai, Mentawai. Akuatika Indonesia, 2(1), 43. https://doi.org/10.24198/jaki.v2i1.23412
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.