AbstractCulture that develops in society is a reflection of social society and community assessment. One form of culture is art. In the Gresik community, its development lies in Islamic religious art, so the developing arts also adapt Islamic religion to Hadrah's religious art forms. The existence of Hadrah in society is a shared responsibility, which is seen from the public awareness of the growth of Hadrah's religious arts. This study discusses the sociological negotiations of the Hadrah Art of Religion on the development and growth of the Gresik community. This research included content analysis research on how Hadrah's religious arts influenced economic, cultural and educational aspects in Gresik, East Java, Indonesia. The sociological point of view of Homi K. Babha is used to see the development and continuity of Hadrah's religious arts that negotiate with the community so that they can contribute to it. The results of the study show that to maintain the existence of the Gresik community, an awareness is maintained to continue to support and recognize the present presentation of the religious arts of Hadrah. Besides through approaches to support and recognize Hadrah's religious arts, they also try to find out how the history of Hadrah's religious art is found in the Gresik community. By knowing the existence of Hadrah's religious art and how it is known to the public, it will help to add appreciation to Hadrah's religious art. The religious art of Hadrah and its presidents is expected to be able to create the present Hadrah religious art innovations that reflect without leaving the form of presentation of Hadrah's religious art. Keywords: Sociological view, Hadrah’s religious art, society, Homi K. Bhabha, Gresik AbstrakKebudayaan yang berkembang pada masyarakat merupakan cermin dari sosial masyarakat dan penilaian masyarakat. Salah satu wujud dari kebudayaan adalah kesenian. Di masyarakat Gresik, perkembangannya terletak pada seni religi Islami, maka kesenian yang berkembangpun juga menyadur religi Islami dengan bentuk seni religi Hadrah. Keberadaan Hadrah pada masyarakat merupakan tanggung jawab bersama, yang dilihat dari kesadaran masyarakat terhadap pertumbuhan seni religi Hadrah. Penelitian ini membahas tentang negosiasi sosiologis Seni Religi Hadrah terhadap perkembangan dan pertumbuhan masyarakat Gresik. Penelitian ini termasuk penelitian analisis konten tentang bagaimana seni religi Hadrah memengaruhi aspek ekonomi, budaya, dan pendidikan di Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Sudut pandang sosiologis milik Homi K. Babha dipakai untuk melihat perkembangan dan kontinuitas seni religi Hadrah yang bernegosiasi dengan masyarakat sehingga mampu berkontribusi di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menjaga eksistensi pada masyarakat Gresik diperlakukan kesadaran untuk tetap mendukung dan mengenal penyajian seni religi Hadrah saat ini. Selain melalui pendekatan untuk mendukung dan mengenal seni religi Hadrah, namun juga berusaha mengetahui bagaimana sejarah seni religi Hadrah yang terdapat pada masyarakat Gresik. Dengan mengetahui keberadaan seni religi Hadrah dan bagaimana ia dikenal masyarakat, maka akan turut membantu menambah apresiasi terhadap seni religi Hadrah. Seni religi Hadrah dan para pelestarinya diharapkan mampu menciptakan inovasi seni religi Hadrah kekinian yang bercermin tanpa meninggalkan bentuk penyajian seni religi Hadrah.Kata Kunci: sosiologis, seni religi Hadrah, masyarakat, Homi K. Bhabha, Gresik
CITATION STYLE
Kusumawati, A., & Yanuartuti, S. (2020). Negosiasi Sosiologis Masyarakat Gresik Dalam Seni Religi Hadrah. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-i, 7(4), 299–310. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i4.15204
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.