Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran kemampuan pemecahan masalah matematis siswa tunarungu kelas VIII dalam menyelesaikan masalah non rutin yang berkaitan dengan masalah pecahan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan desain case study. Pengambilan subyek dilakukan secara purposive sebanyak 6 orang pada tiga Sekolah Luar Biasa (SLB) B yakni SLB B Karya Murni Ruteng, SMPLB Negeri Semarang dan SLB B Don Bosco Wonosobo.. Data dikumpulkan melalui tes pemecahan masalah dan wawancara. Hasil analisis terhadap data hasil pekerjaan dan data wawancara, diperoleh bahwa kemampuan-kemampuan matematis yang muncul pada subyek dalam menyelesaikan masalah antara lain; (1) ada kecenderungan bahwa dalam membangun pemahaman terhadap masalah, subyek merepresentasikan masalah melalui gambar, dapat mengungkapkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, dan menyatakan kembali masalah dalam bahasa yang lebih sederhana; (2) Subyek dapat melakukan elaborasi yakni mengaitkan informasi dengan pengetahuan yang telah terbentuk; (3) Jika siswa tunarungu dapat menyelesaikan masalah, maka untuk menyelesaikan masalah cenderung menggunakan gambar dan menggunakan cara membilang. Dengan demikian, disimpulkan bahwa siswa tunarungu dapat menyelesaikan soal non-rutin dengan tingkat kesulitan tinggi dengan terlebih dahulu memvisualisasikan masalah dalam bentuk gambar dan menulis kembali dalam bentuk kalimat sederhana.
CITATION STYLE
Leton, S. I., Lakapu, M., & Dosinaeng, W. B. N. (2019). Mathematical problem-solving abilities of deaf student in solving non-routine problems. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 157–167. https://doi.org/10.33654/math.v5i2.538
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.