Penelitian ini mencakup analisis dan perencanaan sistem balok beton pracetak hibrida, sebagai sejenis beton pracetak yang menggunakan kabel prategang unbonded sebagai tambahan perkuatan pada sambungan struktur balok. Pada penelitian ini model struktur dibuat dengan portal terbuka tiga dimensi berupa struktur balok dan kolom. Struktur didesain dengan beban hidup, beban mati, beban gempa respons spektra dan beban gempa time history, dengan beban tersebut diperoleh kinerja struktur sistem beton pracetak hibrida dapat menahan beban gempa dari percepatan awal gempa sebesar 0.364 g dapat dinaikan sampai 2.8 kalinya sebelum runtuh. Penambahan tendon unbonded tersebut memberikan efek pemulih-pusatan (self-centering effect) yang merobah lup histerisis yang pada umumnya berbentuk jajaran genjang menjadi bentuk bendera (flag shape hysteresis), dimana bentuk bendera menunjukkan perlawanan elastis sebagai tambahan terhadap perlawanan momen pada sambungan. Selain itu, tulisan ini juga membahas perbedaan kurva histerisis untuk nilai self-centering rasio λ yang berbeda-beda dari 1, 0.5 dan 0. Dengan nilai dari self-centering rasio yang berbeda-beda tersebut, dihasilkan bentuk kurva histeresis yang berbeda-beda pula. Pada akhirnya, dari perbedaan kurva histeresis tersebut, dapat digambarkan perbedaan dari kapasitas penampang dengan self-centering rasio yang memberikan peningkatan kapasitas momen dari yang menggunakan tulangan biasa, kabel prategang unbonded, dan gabungan keduanya. Pada penelitian ini dibuat perlangkah dalam perencanaan struktur khususnya balok sehingga dapat menjadi acuan dalam mendesain struktur pracetak hibrida.
CITATION STYLE
Yudi, A. (2018). Perencanaan Sistem Struktur Balok Beton Pracetak Hibrida. Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand), 14(1), 35. https://doi.org/10.25077/jrs.14.1.35-48.2018
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.