Fenomena perpindahan panas dari material atau fluida yang mempunyai temperatur tinggi ke material atau fluida yang mempunyai temperatur rendah.Dalam dunia industri fenomena perpindahan panas tersebut dimanfaatkan untuk keperluan proses dengan menggunakan suatu alat yang biasa disebut sebagai penukar panas atau heat exchanger. tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh desain heat exchanger yang paling optimal. Penelitian dilakukan di PT. ANEKA GAS INDUSTRI. Penggunaan metode Delaware dan metode Wills and Johnstone dalam perhitungan perpindahaan panas untuk membandingkan hasil perhitungan dua metode tersebut sehingga diperoleh metode yang paling baik dalam perhitugan perpindahan panas untukfluida di dalam shell and tube. Dari hasil analisa didapat Koefisien perpindahan panas total dengan metode Delaware m .K W709,12 2 lebih besar 79,6 % dibandingkan koefisien perpindahan panas total yang dibutuhkan Uused 394,8 m K W . 2 sedangkan koefisien perpindahan panas total dengan metode Wills and Johnston m K W . 2 679,36 lebih besar 72 % di bandingkan koefisienUused yang dibutuhkan. Dari hasil perhitungan koefisien perpindahan panas dan penurunan tekanan ke dua metode tersebut dianggap sesuai untuk analisis perpindahan panas pada heat exchanger tipe shell and tube.
CITATION STYLE
Afandiyanto, A., Hazwi, M., Pintoro, A., & Sembiring, P. G. (2018). ANALISA PENUKAR KALOR AFTERCOOLER TYPE SHELL AND TUBE DENGAN METODE DELAWARE DAN WILL JOHNSTON. DINAMIS, 6(1), 10. https://doi.org/10.32734/dinamis.v6i1.7081
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.