Kajian Administratif, Farmasetis dan Klinis Resep obat antihipertensi di salah satu apotek di Kota Medan periode oktober – desember 2020

Abstract

Tekanan darah tinggi atau hipertensi, adalah kondisi medis yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius dan bahkan kematian jika tidak diobati (kematian). Hipertensi, diperkirakan pada tahun 2025 akan meningkat menjadi sekitar 29,2% penduduk akan mengidapnya. Pendekatan deskriptif diambil dalam hubungannya dengan desain penelitian retrospektif untuk mengumpulkan data untuk penelitian ini. Data ini diperoleh dari resep antihipertensi periode Oktober–Desember 2020 di Apotek Penelitian tentang kajian resep ini dilakukan terhadap 46 lembar resep obat antihipertensi pada bulan Oktober-Desember 2020 di Apotek, adapun pada bulan Oktober sebanyak 14 resep obat, pada bulan November sebanyak 16 resep obat, pada bulan Desember sebanyak 16 resep obat. Dengan mengamati kelengkapan resep, berdasarkan kajian administratif, farmasetis dan klinik resep obat. Pada pengkajian resep ini digunakan parameter berupa pedoman penulisan resep yaitu PERMENKES RI No. 73 tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di Apotek.banyak ditemukan resep yang belum sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor 73 tahun 2016 Tentang standar pelayanan kefarmasian di Apotek. Pada kajian administratif, hanya diperoleh sebanyak 4 resep pasien yang sudah sesuai pola penggunaan obat anti hipertensi. sedangkan dikajian farmasetis, ada 46 resep pasien yang sudah memenuhi pola penggunaan obat antihipertensi. dan pada kajian klinis, terdapat 8 resep yang memenuhi pola penggunaan obat antihipertensi. Rata-rata interaksi yang didapatkan dari hasil penggunaan obat anti hipertensi di Apotek tersebut yaitu itu interaksi secara minor.