Kangkung hidroponik menjadi kangkung rendang merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah, menghasilkan produk yang dapat dikonsumsi, serta menambah pendapatan dan keuntungan produsen.Tujuan penelitian untuk menguraikan apa saja tahapan pengolahan kangkung hidroponik menjadi kangukung rendang, menganalisis biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan, menganalisis nilai tambah pengolahan kangkung hidroponik menjadi kangkung rendang, menganalisis apakah usaha pengolahan kangkung hidroponik menjadi kangkung rendang layak diusahakan. Penelitian ini dilakukan di Jalan Bromo lorong Amal Medan Denai Kota Medan. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive, Metode pengambilan sampel secara sensus yaitu usaha Syifa Hidroponik dengan pengambilan data ulangan selama 2,5 bualan sebanyak 10 kali ulangan. Hasil penelitian: 1) Tahapan pengolahan kangkung hidroponik menjadi kangkung rendang yaitu: Penyediaan bahan baku kangkung hidroponik, kangkung dihaluskan, pengadonan kangkung, telur ayam, tepung beras dan garam, kangkung dikukus, kangkung didinginkan, dipotong-potong, digoreng, pemasakan bumbu rendang, pencampuran kangkung yang digoreng dengan bumbu rendang dan pemasaran. Total biaya pengolahan kangkung hidroponik menjadi kangkung rendang untuk sekali produksi sebesar Rp 545.291,83, penerimaan sebesar Rp 1.500.000,00, per sekali produksi dan pendapatan sebesar Rp 954.708,17 per sekali produksi. Nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan kangkung hidroponik menjadi kangkung rendang tergolong tinggi dengan rasio nilai tambah 75,31% > 50%.Usaha pengolahan kangkung hidroponik menjadi kangkung rending layak untuk diusahakan dengan nilai R/C rasio 2,75 > 1
CITATION STYLE
Indrawaty Sitepu, & Nurmely Violita Sitorus. (2020). NILAI TAMBAH PENGOLAHAN KANGKUNG HIDROPONIK MENJADI KANGKUNG RENDANG (Studi Kasus Syifa Hidroponik, Jalan Bromo, Kec. Medan Denai, Medan). Jurnal Agrilink, 2(2), 95–106. https://doi.org/10.36985/jak.v2i2.203
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.