Covid-19 merupakan salah satu faktor penyebab terganggunya aktivitas ekonomi masyarakat Indonesia. Dari kalangan pengusaha besar hingga masyarakat kecil terdampak krisis ekonomi, banyak pekerja yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dari perusahaan yang menyebabkan banyak pengangguran, kehidupan ekonomi di pedesaan pun terkena dampaknya. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat diperlukan penggalian potensi SDA (Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia. Agar SDA dan SDM bisa menghasilkan pendapatan masyarakat maka diperlukan pelatihan. Desa Citaman, Kecamatan Ciomas Kabupaten Serang adalah suatu wilayah potensial penghasil pisang, terutama pisang raja dan pisang kepok. Pada umumnya penduduk menjual pisang matang hasil pemeraman ke pasar-pasar. Namun karena pisang matang cenderung tidak tahan lama atau cepat membusuk perlu pengolahan pisang mentah agar memberi nilai tambah ekonomi. Seiring dorongan krisis ekonomi yang berdampak pada masyarakat pedesaan, maka celah ini menjadi peluang untuk memberikan pelatihan mengolah pisang mentah yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Manfaat pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan peserta dalam pembuatan keripik pisang 3 varian rasa, memberikan pengetahuan cara mengemas yang tahan lama dan menarik. Metode yang diterapkan kepada peserta yakni Ibu-Ibu Desa Citaman, Kecamatan Ciomas adalah dengan metode pelatihan. Pelatihan telah menghasilkan keripik 3 varian rasa yaitu original, cokelat dan matcha dengan kemasan yang menarik.
CITATION STYLE
Dewi, R. S., Lestari, R. Y., & Nida, Q. (2021). Inovasi Pengolahan Buah Pisang Sebagai Bentuk Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Masyarakat. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 44–47. https://doi.org/10.56393/jpkm.v1i2.450
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.