Liturgi Sakralisasi Barong-Rangda: Eksplorasi Teo-Filosofis Estetik Mistik Bali

  • Indra Wirawan K
N/ACitations
Citations of this article
42Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Barong-Rangda selalu hadir dalam praktik-praktik beragama Hindu di Bali. Sosok yang dicitrakan sebagai Hyang Siwa dan Hyang Bhatari Uma selalu dihubungkan dengan dunia mistik, dan Rangda selalu dikaitkan dengan tokoh Calonarang bernama Datengdirah, yakni janda Girah dalam lotar Calonarang. Dalam kepercayaan masyarakat Hindu di Bali, Rangda adalah perwujudan dari Hyang Bhatari Durga sakti Bhatara Siwa dan sebagai penguasa kuburan yang dihubungkan dengan hal-hal yang menakutkan. Demikian pula Barong selalu dilekatkan dengan murthi Siwa dalam perwujudannya sebagai Banaspati Raja. Menariknya Barong-Rangda bukan saja dipahami sebagai simbol suci, tetapi dihayati dalam penghayatan yang beragam. Menariknya, sosok Barong-Rangda juga ditarikan oleh orang khusus yang disebut nyolahang Barong-Rangda atau menarikan sosok Barong-Rangda dalam ruang ritual dan pentas kesenian sakral. Berdasarkan hal tersebut, menarik untuk mengkaji liturgi sakralisasi Barong-Rangda, sehingga menemukan beberapa makna di dalamnya.

Cite

CITATION STYLE

APA

Indra Wirawan, K. (2019). Liturgi Sakralisasi Barong-Rangda: Eksplorasi Teo-Filosofis Estetik Mistik Bali. Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(3), 417–427. https://doi.org/10.31091/mudra.v34i3.800

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free