AbstrakItsmun adalah istilah yang digunakan dalam al-Qur’an yang dipakai sebagai istilah dosa, yang mempunyai makna perbuatan-perbuatan yang menghambat tercapainya pahala. Itsmun dengan kata lain adalah sebutan atas tindakan yang menghambat tercapainya (terwujudnya) kebaikan. Itsmun di dalam al-Qur’an digunakan untuk menyebutkan sebuah pelanggaran yang memiliki efek negatif terhadap diri sendiri dan masyarakat. Maka itsmun dikatakan dosa apabila perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang telah merugikan diri sendiri dan orang lain. Itsmun dalam pemaknaannya banyak disampaikan oleh kalangan sufi, khususnya dalam menafsirkan ayat-ayat yang terkait dengan Itsmun. Imam Al-Alusi merupakan tokoh mufassir klasik yang ternama, khususnya pada kalangan ulama tasawuf yang menggunakan tafsir aliran sufistik isyari. Pemikiran Al-Alusi dalam tafsir Rûh al-Ma’ânî tidak terlepas dari kiprah beliau dalam konteks idiologi beliau mengenai prihal aqidah. Adapun mengenai penafsiran beliau tentang ayat-ayat itsmun, Al-Alusi tidak terlepas dari kesufiannya dalam pemikirannya. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan metode deskriptif analitis yang pokok kajiannya pada kitab tafsir Rûh al-Ma’ânî. Dengan menggunakan metode tersebut, peneliti mendapati secara umum Al-Alusi menyatakan bahwa itsmun adalah orang yang banyak dosa, orang kafir, kebohongan, serta dalam setiap ayat mengandung makna yang melawan Allah dan Rasul, serta memiliki efek negatif terhadap diri sendiri dan orang lain. Adapun solusi yang diberikan terhadap orang yang berbuat dosa yaitu dengan cara bertaubat kembali kepada petunjuk Allah dan menjauhi semua larangannya serta tidak mengulangi perbuatan dosa lagi.Kata Kunci: Itsmun, Tafsir Isyari, Imam al-Alusi
CITATION STYLE
Yamin, N. (2019). Itsmun Perspektif Tafsir Isyari. Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Al-Hadits, 11(2), 239–260. https://doi.org/10.24042/al-dzikra.v11i2.4520
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.