This paper discusses about a relation between Mount Mapitara and Ata Krowe. Mount Mapitara is a sacred mountain that has a special meaning for Ata Krowe. Ata Krowe is a name for Krowe people who lived in Krowe adat area in Kabupaten Sikka, East Nusa Tenggara on Flores Island. The question raised in this paper is: what is the meaning of Mount Mapitara for Ata Krowe and how does that meaning was symbolized by material culture among Ata Krowe. To answer these questions, the research has been conducted to explore the way material culture were being used as symbols that related to the existence of Mount Mapitara. This study is applying this study was applying theory of symbols which refer to Michael Shanks and Christopher Tilley’s theory of ideology, symbolic power, and ritual communication. This theory was applied to identifiy the use of material cultures as symbol in a certain place and to define the symbol that related to Mount Mapitara. The research result indicate that there is material culture named wu’a mahe that has special meaning for Ata Krowe. Wu’a mahe is a stone altar that believed as a place where the ancestor had lived, before they were getting purified and move into Mount Mapitara as a perpetual place to stay. This paper is focusing on the relation between Mount Mapitara and Ata Krowe that can be seen from the use of material culture as symbols. Tulisan ini mendiskusikan tentang relasi antara gunung Mapitara dan Ata Krowe. Gunung Mapitara adalah gunung yang disakralkan dan memiliki makna penting bagi Ata Krowe. Ata Krowe adalah sebutan bagi orang-orang yang tinggal di wilayah adat Krowe di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur di Pulau Flores. Pertanyaan yang dimunculkan dalam tulisan ini adalah apa makna Gunung Mapitara bagi Ata Krowe dan bagaimana pemaknaan tersebut disimbolkan dengan budaya materi yang ada pada Ata Krowe. Untuk menjawab pertanyaanpertanyaan tersebut, penelitian telah dilakukan untuk menggali informasi penggunaan budaya materi sebagai simbol yang berelasi dengan keberadaan Gunung Mapitara. Studi ini menerapkan teori simbol, merujuk teori yang digunakan oleh Michael Shanks dan Christopher Tilley: idelogi, kuasa simbolis, dan komunikasi ritual. Teori ini diterapkan untuk mengindentifikasi penggunaan budaya materi sebagai simbol yang ada pada tempat tertentu dan mendefinisikan simbol yang berelasi dengan Gunung Mapitara. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat budaya materi bernama wu’a mahe yang memiliki makna khusus bagi Ata Krowe. Wu’a mahe adalah altar batu yang dipercaya sebagai tempat tinggal arwah leluhur sebelum disucikan dan nantinya pindah ke Gunung Mapitara sebagai tempat tinggal abadinya. Secara khusus, tulisan ini menekankan pada relasi antara Gunung Mapitara dan Ata Krowe dengan memperhatikan penggunaan budaya materi sebagai simbol.
CITATION STYLE
Taniardi, P. N. (2017). RELASI SOSIAL BUDAYA ATA KROWE DAN GUNUNG MAPITARA. Berkala Arkeologi, 37(1), 15–34. https://doi.org/10.30883/jba.v37i1.111
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.