KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBENTUKAN LANSEKAP BUDAYA PADA PERMUKIMAN LAHAN BASAH DI KOTA PALEMBANG

  • Lussetyowati T
N/ACitations
Citations of this article
52Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Lanskap budaya merupakan hasil dari proses sejarah yang kompleks (Rapoport, 1992). Pembentukan pola permukiman di lahan basah merupakan salah satu hasil lansekap budaya. Kondisi fisik alamiah Palembang sebagian besar terdiri dari rawa dan sisanya berupa darat, sehingga banyak permukiman yang terletak di daerah lahan basah ini. Permukiman di lahan basah mempunyai karakteristik yang unik yang berbeda dengan permukiman di daratan kering. Pengaruh kondisi alam yang berupa lahan basah sangat terlihat pada bentukan pola permukimannya. Dalam kurun waktu yang lama penduduk lokal sudah mempunyai cara untuk mengatasi kendala lingkungan fisiknya dalam membangun permukimannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi permukiman di daerah rawa yang dikaitkan dengan kearifan lokal penduduk dalam mengatasi keterbatasan alam (lahan babsah). Metode yang digunakan adalah studi kasus, melalui tahapan survey lapangan dan analisa terhadap hasil survey. Analisa yabg digunakan adalah analisa deskriptif terhadap hasil survey lapangan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa permukiman di atas rawa mempunyai karakteristik yang unik karena sebagian besar aktifitas penduduknya dilakukan di atas air. Dengan kondisi yang demikian maka perilaku penduduknya akan terpengaruh dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungannya. Pola-pola perkembangan permukimannya juga mempunyai ciri khas tersendiri, karena merupakan perkampungan yang tumbuh secara alamiah tanpa mengadakan perubahan yang berarti pada lingkungan alamnya. Pola permukiman yang demikian ini menunjukkan kearifan lokal penduduk dalam mengelola lahan basah tanpa menyebabkan gangguan terhadap lingkungan alam.

Cite

CITATION STYLE

APA

Lussetyowati, T. (2017). KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBENTUKAN LANSEKAP BUDAYA PADA PERMUKIMAN LAHAN BASAH DI KOTA PALEMBANG. Jurnal Koridor, 8(2), 138–143. https://doi.org/10.32734/koridor.v8i2.1340

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free