Keberhasilan perusahaan dalam mengelola usahanya sangat tergantung terutamadari top manajemen. Satu dari beberapa prinsip dari top manajemen adalah komitmen terhadap integritas. Perilaku Tidak Etis merupakan penyimpangan perilaku yang tidak sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik. Salah satu perilaku tidak etis yang mempengaruhi tujuan perusahaan adalah fraud(kecurangan). Fraud sering kali tidak disadari oleh perusahaan karena sifatnya yang tersembunyi. Berdasarkan hasil penelitian Report to the Nations on Occupational Fraud and Abuse tahun 2020, kerugian perusahaan yang disebabkan oleh fraud sekitar 5% dari penghasilan. Mengingat dampak dari terjadinya fraud terhadap perusahaan begitu besar, banyak cara atau metoda diupayakan guna dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan fraud tersebut. Salah satu cara yang paling dominan guna dapat mencegah fraud adalah dengan mengidentifikasikan jenis-jenis risiko fraud yang besar kemungkinan terjadi dalam suatu unit atau entitas. Kemudian risiko-risiko tersebut dilakukan penilaian. Proses proaktif yang bertujuan untuk menidentifikasikan dan mengatasi kerentanan organisasi atas kecurangan yang dilakukan pihak internal ataupun pihak eksternal dikenal dengan Fraud Risk Assessment (FRA). Fungsi RPD adalah salah satu pilar organisasi PT. ABC yang mengelola proyek strategis dengan nilai anggaran investasi pada tahun 2019 mencapai Rp 4,9 Triliun. Sejalan dengan pengelolaan proyek tersebut, berdasarkan Laporan Hasil Audit Tujuan Tertentu tahun 2016 s.d 2019, masih terdapat perilaku menyimpang (fraud) yang dilakukan oleh pekerja RPD. Oleh karenanya, kajian terkait pelaksanaan Fraud Risk Assessment di Fungsi RPD penting dilakukan
CITATION STYLE
Sihotang, E. (2022). FRAUD RISK ASSESSMENT PADA FUNGSI RELIABILITY & PROJECT DEVELOPMENT PT ABC. JURNAL KEWIRAUSAHAAN, AKUNTANSI DAN MANAJEMEN TRI BISNIS, 4(1), 87–99. https://doi.org/10.59806/tribisnis.v4i1.151
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.