Makna Simbolik Perkawinan Adat Dayak Ngaju Di Kota Palangka Raya

  • Sriyana S
  • Hiskiya H
N/ACitations
Citations of this article
67Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Suku Dayak memiliki filosofi Belom Bahadat (hidup beradat)yang melandasi seluruh aspek kehidupan orang Dayak Ngaju. Salah satu tatanan kehidupan yang masih dipertahankan dan dilestarikan adalah penyelenggaraan perkawinan adat Dayak Ngaju. Tidak semua masyarakat Dayak Ngaju di Kota Palangka Raya memahami sepenuhnya mengenai makna perjanjian perkawinan dan makna simbolik perkawinan adat Dayak Ngaju. Terkadang hanya tua-tua adat dan para orang tua yang telah berpengalaman saja yang memahami makna perkawinan adat Dayak Ngaju, sedangkan pasangan muda umumnya kurang mengetahui akan hal itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan mendeskripsikan makna simbolik perkawinan adat Dayak Ngaju di Kota Palangka Raya. Sedangkan Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah makna simbolik perkawinan adat Dayak Ngaju di Kota Palangka Raya. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap tahapan prosesi perkawinan memiliki makna simbolik, dimana simbol-simbol tersebut mempunyai makna dan fungsi masing yang saling berkaitan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak Ngaju. Simbol-simbol tersebut selalu mempunyai peranan dan sebagai petunjuk bagi para penganutnya.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sriyana, S., & Hiskiya, H. (2020). Makna Simbolik Perkawinan Adat Dayak Ngaju Di Kota Palangka Raya. Anterior Jurnal, 20(1), 83–95. https://doi.org/10.33084/anterior.v20i1.1546

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free