Tulisan ini menganalisis teks komedi stand-up Mamat Alkatiri dalam program Somasi pada kanal Youtube Close the Door milik Deddy Corbuzier. Tulisan ini menggunakan analisis wacana kritis (critical discourse analysis) dari Norman Fairclough. Dengan struktur wacana komedi, Mamat menyampaikan kekecewaannya terhadap pemerintah, khususnya dalam hal: (1) Pembagian tugas atau kinerja yang masih tumpang tindih; (2) Sifat pejabat publik yang terkesan 'anti kritik'; (3) Sistem pengambilan keputusan yang menuai pro dan kontra. Fairclough menjelaskan bahwa praktik diskursus dan keadaan sosio-kultural mempengaruhi wacana dibangun. Berdasarkan hasil analisis, wacana Mamat tidak dapat dilepaskan dari praktik diskursus yang meliputi; organisasi media yang memproduksi penampilannya, serta sifat-sifat audiens Somasi yang mampu menerima dan menegosiasi penampilan komediannya. Kemudian keadaan sosio-kultural yang mempengaruhi teks komedi Mamat di antaranya; hadirnya fenomena somasi di Indonesia sebagai dimensi situasional, institusional pemerintahan di Indonesia khususnya pada manajemen birokrasi dan sistem pengambilan keputusan, dimensi situasional yang terjadi di Indonesia seperti hadirnya fenomena somasi yang secara tidak langsung memberikan tekanan (represi) terhadap kebebasan dalam berekspresi. Wacana Mamat juga dipengaruhi semangat political culture yang dimiliki oleh Mamat, semangat ini sama dengan peluang cyberspace dalam meraih sistem demokrasi yang didambakan oleh khalayak cyberspace. Kritik yang disampaikan Mamat menyiratkan pesan-pesan kepada masyarakat untuk merefleksikan kembali, sudahkah era pemerintahan saat ini memberikan ruang publik yang demokratis.
CITATION STYLE
Sasmitha, N. W. D. (2023). Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough dalam Stand-Up Comedy Mamat Alkatiri pada Program “Somasi.” POLITICOS: Jurnal Politik Dan Pemerintahan, 3(1), 44–58. https://doi.org/10.22225/politicos.3.1.2023.44-58
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.