Sumber energi untuk pembangkit listrik yang berasal dari fosil semakin menipis membuat manusia harus mencari sumber energi alternatif seperti sumber energi alternatif arus laut. Salah satu sumber energi alternatif arus laut berada di wilayah selat Sunda, dengan kecepatan arus laut rata-rata per bulan sebesar 0,66-1,10m/s selama satu tahun. Besarnya potensi ini dapat dimanfaatkan pada skema PLTAL (Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut) sebagai pembangkit listrik tambahan untuk meningkatkan produksi listrik diwilayah selat Sunda. Energi listrik yang dihasilkan tanpa nilai konstanta efisiensi turbin untuk kecepatan arus laut minimum 0,66m/s sebesar 5,89kW dan maksimum 1,10m/s sebesar 27,28kW, sedangkan energi listrik yang dihasilkan dengan nilai konstanta efisiensi turbin untuk kecepatan arus laut minimum 0,66m/s sebesar 2,06kW dan maksimum 1,10m/s sebesar 9,54kW. Besarnya biaya pembangkitan sebesar Rp.452/kWh dan harga jual listrik sebesarRp.519/kWh, dengan jumlahpendapatan pertahun didapat sebesar Rp.58.365.567,36/tahun. Hasil studi kelayakan secara finansial diperoleh PLTAL di wilayah selat Sundacukup layak dengan ROR sebesar 22,88%, danbiaya modal investasi dapat kembali dalam waktu 5tahun
CITATION STYLE
Supian, B., Suhendar, S., & Fahrizal, R. (2015). Studi Pemanfaatan Arus Laut Sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif di Wilayah Selat Sunda. Setrum : Sistem Kendali-Tenaga-Elektronika-Telekomunikasi-Komputer, 2(1), 49. https://doi.org/10.36055/setrum.v2i1.240
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.